Senin, 16 Mei 2011

HEMATOPOIESIS

Sel darah matang mempunyai jangka hidup relatif pendek, dan karenanya populasi itu harus secara tetap diganti oleh turunan sel induk yang dihasilkan dalam organ hematopoietik. Pada tahap awal embriogenesis, sel-sel darah muncul dari mesoderm yolk sac. Beberapa saat kemudian, hati dan limpa berfungsi sebagai jaringan hematopoietik sementara, tetapi menjelang bulan kedua klavikula telah mulai menulang dan mulai membentuk sumsum tulang di pusatnya. Sewaktu penulangan pralahir dari sisa kerangka melaju, sumsum tulang menjadi hematopoietik utama.

Asal dan pematangan sel-sel darah berturut-turut yaitu eritropoiesis, granulopoiesis, monositopoiesis, dan megakariositopoiesis. Semua pembentukan sel-sel darah tersebut terangkum menjadi satu dalam istilah hematopoiesis.

Sel induk adalah sel pluripoten yang dapat membagi secara terus menerus, anak selnya membentuk tipe sel yang khusus, dan berdiferensiasi secara ireversibel. Sel induk memainkan peran pusat dalam hematopoiesis. Sel pluripoten tersebut akan membelah membentuk sel-sel induk unipoten. Masing-masing sel unipoten akan berkembang sesuai dengan jenis sel darahnya. Sel unipoten akan berkembang menjadi prekursor seperti proeritroblas pada proses pembentukan sel darah merah (eritropoiesis), limfoblas pada proses pembentukan limfosit, mieloblas dan monoblas pada proses pembentukan neutofil, eosinofil, basofil, dan monosit, dan megakarioblas pada proses pembentukan trombosit (megakariositopoiesis).untuk penjelasannya akan dibahas per posting

2 komentar:

  1. Thank you banget.. cocok sama journal yang saya dapat.. jadi makin dimengerti. makasih yah.

    BalasHapus
  2. makasih banyak, materinya sangat bermanfaat..

    BalasHapus