Anchoring junctions menghubungkan sitoskeleton suatu sel ke sitoskeleton sel tetangganya atau ke matriks ekstraseluler. Anchoring junctions tersebar luas dalam jaringan-jaringan hewan dan paling melimpah dalam sel-sel jantung, otot, dan epidermis. Fungsi anchoring junctions adalah menghubungkan sel dengan sel, menghubungkan sitoskeleton 2 sel yang berdampingan, menyatukan sel dalam satu kesatuan kokoh, dan menghubungkan sel dengan matriks ekstraseluler (Anonim, 2010).
Protein penyusun anchoring junctions adalah intracellular anchor proteins dan transmembrane adhesion proteins. Anchoring junctions terdapat dalam 4 bentuk yang berbeda secara fungsional yaitu adherens junctions dan desmosom (memegang sel bersama-sama dan dibentuk oleh transmembrane adhesion proteins yang termasuk dalam famili cadherin), focal adhesions dan hemidesmosom (mengikat sel-sel pada matriks ekstraseluler dan dibentuk oleh transmembrane adhesion proteins pada famili integrin) (Anonim, 2010).
Desmosoma ini merupakan salah satu pertautan penambat. Berbeda dengan desmosoma pending, desmosoma yang lebih dikenal dengan desmosoma bercak (”spot desmosome”) ini berbentuk seperti kancing baju dan merupakan titik persentuhan antara dua buah sel yang berdampingan. Di tempat selaput sel kedua buah sel saling bersinggungan, tetapi masih berjarak sekitar 30 nm. Pengamatan dengan mikrograf elektron menunjukkan bahwa desmosoma bercak ini mempunyai struktur yang rumit. Permukaan sitoplasma selaput sel di daerah desmosoma dilapisi dengan materi padat elektron, dan padanya terjulur filamen berukuran 10 nm. Filamen-filamen ini disebut tonofilamen, yang berperan sebagai penyangga. Tonofilamen-tonofilamen ini saling berhubungan satu dengan yang lain. Ruang antar sel di daerah desmosoma berisi cairan yang berperan sebagai perekat, yang disebut subrat pusat (Reksoatmodjo, 1993).
Hemidesmosoma merupakan setengah desmosoma. Ditinjau dari segi morfologi, pertautan ini mirip desmosoma, namun berbeda dalam fungsi dan komposisi kimia. Pertautan ini tidak menambatkan selaput sel dari sel yang berdampingan tetapi merekatkan permukaan basal sel epitelium ke lamina basal atau matriks ekstraksel (Reksoatmodjo, 1993).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar